Jumat, 28 Juni 2013

ANATOMI FISIOLOGI KULIT

 
Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dan merupakan proteksi terhadap organ-organ yang terdapat dibawahnya dan membangun sebuah barrier yang memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar dan turut berpartisipasi dalam banyak fungsi tubuh yang vital.

•Luas kulit orang dewasa 1,5 -2 m2 dengan berat kira-kira 15 % dari berat badan manusia •Tebal bervariasi antara ½ - 3 mm. •Kulit sangat kompleks, elastis dan sensitif bervariasi pada keadaan iklim, umur, sex, ras dan juga bergantung pada lokasi tubuh
Kulit dapat bergerak dan meregang tergantung pada :
•Tebal kulit
•Jumlah lipatan kulit
•Elastisitas kulit
•Perlekatan kulit dengan jaringan dibawahnya
•Umur individu.

Lapisan Kulit
•Epidermis
•Dermis
•Jaringan subcutan.

EPIDERMIS
Terdiri dari 5 lapisan (stratum) berturut-turut dari atas ke bawah :
•Stratum corneum
•Stratum lucidum
•Stratum garanulosum
•Stratum spinosum/ spongiosum
•Stratum basale
Stratum Corneum
•Lapisan paling luar terdiri dari sel-sel gepeng dan tidak berinti lagi, sudah mati dan protoplasmanya telah berubah menjadi keratin.
•Makin keatas makin halus dan lama-lama terlepas dari kulit berupa sisik-sisik yang sangat halus.
•Diperkirakan, tubuh melepaskan 50-60 milyar keratinosit (korneosit) setiap hari
Stratum Lucidum
•Hanya terdapat pada kulit yang tebal.
•Mikroskop elektron menunjukkan bahwa sel-selnya sejenis dengan sel-sel yang berada di stratum corneum.

Stratum Granulosum
•Terdiri dari tiga sampai empat lapisan atau keratocytes yang dipipihkan.
•Keratocytes ini berperan besar terhadap susunan keratin di dalam lapisan atas epidermis.

Stratum Spinosum
•Terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda, karena adanya proses mitosis.
•Protoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen dan inti terletak ditengah-tengah.
•Diantara sel spinosum terdapat sel langerhans  mengaktifkan sistem imun

Stratum Basale
•Lapisan terdalam epidermis
•10-20 % sel di stratum basale adalah melanocytes  melanin, sel warna untuk kulit (pigmen).
•Butiran melanin berkumpul pada permukaan setiap keratinocytes.

DERMIS
•Dermis membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan kekuatan dan struktur pada kulit. Lapisan ini tersusun dari dua lapisan yaitu :
–Lapisan papillaris yaitu bagian yang menonjol ke epidermis merupakan jaringan fibrous tersusun longgar yang berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah.
–Lapisan retikularis yaitu bagian di bawah lapisan papilaris yang menonjol ke arah subcutan, lebih tebal dan banyak jaringan ikat.
•Dermis juga tersusun dari pembuluh darah serta limfe, serabut saraf, kelenjar keringat serta sebasea dan akar rambut.

JARINGAN SUBCUTAN/ HIPODERMIS
•Merupakan lapisan kulit yang paling dalam. Lapisan ini terutama berupa jaringan adiposa yang memberikan bantalan antara lapisan kulit dan struktur internal seperti otot dan tulang. Jaringan subcutan dan jumlah lemak yang tertimbun merupakan faktor penting dalam pengaturan suhu tubuh.

ADNEKSA KULIT

1.Kelenjar pada kulit
a. Kelenjar Sebasea
Kelenjar sebasea, berkaitan dengan folikel rambut, ductus kelenjar sebasea akan mengosongkan sekret minyaknya ke dalam ruangan antara folikel rambut dan batang rambut
untuk setiap lembar rambut terdapat sebuah kelenjar sebasea yang sekretnya akan melumasi rambut dan membuat rambut menjadi lunak serta lentur
b. Kelenjar keringat
–Ditemukan pada kulit sebagian besar permukaan tubuh. Kelenjar ini terutama terdapat pada telapak tangan dan kaki. Hanya glans penis, bagian tepi bibir (margo labium oris), telinga luar dan dasar kuku yang tidak mengandung kelenjar keringat

Kelenjar Keringat diklasifikasikan menjadi 2 :

·         Kelenjar ekrin
- Ditemukan pada semua daerah kulit. Saluran keluarnya bermuara langsung ke permukaan kulit. Keringat dikeluarkan dari kelenjar ekrin sebagai reaksi terhadap kenaikan suhu sekitarnya dan kenaikan suhu tubuh.
·         Kelenjar apokrin
Kelenjar apokrin terdapat di daerah aksila, anus, skrotum dan labia mayora. Kelenjar apokrin menjadi aktif pada pubertas. Kelenjar ini memproduksi keringat yang keruh dan diuraikan oleh bakteri sehingga menghasilkan bau yang khas.

2.Rambut
–Rambut terdiri atas akar rambut yang terbentuk dari dermis dan batang rambut yang menjulur keluar dari dalam kulit. Rambut tumbuh dalam sebuah rongga yang dinamakan folikel rambut. Proliferasi sel-sel dalam bulbus pili menyebabkan pembentukan rambut.

Folikel rambut akan mengalami siklus pertumbuhan dan istirahat. Kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi, pertumbuhan rambut janggut berlangsung paling cepat dan kecepatan pertumbuhan ini diikuti oleh rambut pada kulit kepala, aksila serta alis mata. Pada kulit kepala pertumbuhan rambut biasanya 3 mm perhari.

–Fase pertumbuhan (anagen) dapat berlangsung sampai selama 6 tahun untuk rambut kulit kepala, sementara fase istirahat (telogen) kurang lebih selama 4 bulan.
–Selama fase telogen, rambut akan rontok dari tubuh.

3. Kuku
–Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk (stratum corneum) yang menebal. Bagian kuku yang terbenam dalam kulit jari disebut akar kuku (nailroot), bagian yang terbuka di atas dasar jaringan lunak kulit pada ujung jari disebut badan kuku (nailplate) dan yang paling ujung adalah bagian kuku yang bebas. Kuku tumbuh dari akar kuku keluar dengan kecepatan tumbuh kira-kira 1 (satu) mm perminggu.

Fungsi Kulit
Perlindungan (proteksi)
–Kulit melindungi tubuh dari segala pengaruh luar, misalnya bahan kimia, mekanis, bakteriologis dan lingkungan sekitarnya yang senantiasa berubah-ubah. Fungsi proteksi ini terutama dilakukan oleh stratum corneum, dalam hal ini juga dimungkinkan karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut-serabut jaringan penunjang yang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis


Sensibilitas/fungsi sensori
–Ujung-ujung reseptor serabut saraf pada kulit memungkinkan tubuh untuk memantau secara terus menerus keadaan lingkungan disekitarnya. Fungsi utama reseptor pada kulit adalah untuk mengindera suhu, rasa nyeri, sentuhan yang ringan dan tekanan. Berbagai ujung saraf bertanggung jawab untuk bereaksi terhadap setiap stimuli yang berbeda.


•Ujung reseptor saraf berupa mekanoreseptor yaitu sel Merkel di epidermis, korpuskulus Meissner’s di stratum papillare, dan korpuskulus paccinian di jaringan subkutan serta ujung serabut saraf bebas (free nerve endings (nyeri, tekanan dan reseptor temperatur).

–Korpus Meisner’s: reseptor yang terdapat pada kulit tidak berambut (banyak diujung jari dan bibir) untuk mendeteksi objek yang sangat ringan dan vibrasi dengan frekuensi rendah.
–Sel Merkel terdapat didaerah dimana terdapat korpus Meisner’s berfungsi untuk melokalisasi sensasi raba pada daerah permukaan tubuh dan menentukan teksture benda yang dipegang.
–Korpus Paccini berperan penting untuk mendeteksi vibrasi


Keseimbangan air
Stratum corneum memiliki kemampuan untuk menyerap air dan dengan demikian akan mencegah kehilangan air serta elektrolit yang berlebihan dari bagian internal tubuh dan mempertahankan kelembaban dalam jaringan subkutan. Bila kulit mengalami kerusakan misalnya pada luka bakar, cairan dan elektrolit dalam jumlah yang besar dapat hilang dengan cepat.


Pengaturan suhu (thermoregulator)
Tubuh secara terus menerus akan menghasilkan panas sebagai hasil metabolisme makanan yang memproduksi energi. Panas ini akan hilang terutama lewat kulit.

Fungsi komunikasi oleh ekspresi respon otonom.

Produksi vitamin
Kulit yang terpajan sinar ultraviolet dapat mengubah substansi yang diperlukan untuk mensintesis vitamin D (kolekalsiferol).

Fungsi respons immun
Beberapa sel dermal (sel langerhans, interleukin-1 yang memproduksi keratinosit dan sub kelompok limfosit T) merupakan komponen penting dalam sistem immun

Sistem immun lokal
SALT (skin associated lymphatic tissue)
MALT (mucosa associated lymphatic tissue)

SALT (Skin Associated Lymphatic Tissue)
Struktur khusus SALT atau SIS (Skin associated immune system) yaitu:
Antigen presenting sel (sel Langerhans, monosit, jaringan makrofag)
Sel efektor (Sel T, sel B, NK cells, granulosit, sel mast)
Keratinosit (produksi sitokin)


•Kulit beserta struktur anatominya berperan sebagai pertahanan utama terhadap infeksi.
•Sel Langerhans secara normal terdapat dikulit dan setelah diaktivasi akan berpindah ke nodus limfe dan kontak dengan sel T (sebagai pertahanan spesifik).
•Sebagai contoh: saat mengalami dermatitis kontak akibat alergi perhiasan yang mengandung nikel masuk ke kulit dan berikatan dengan protein endogen kemudian difagositosis sebagai antigen oleh makrofag kulit (sel langerhans).


•Selanjutnya makrofag akan bermigrasi ke kelenjar limfe regional dan ditempat tersebut antigen akan dipresentasikan ke sel T yang spesifik untuk antigen tersebut. Sel T ini akan berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi sel T pembunuh dan sel TH1) sehingga dapat mencapai tempat pemajanan antigen dalam jumlah besar terutama melalui darah).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar